Sabtu, 10 November 2012

Akhir Kerinduanku


Malam ini seperti biasa ku duduk di ambang jendela kamarku memandangi jutaan bintang yang bersinar terang sambil menikmati waktu kesendirianku. Yah hal itulah yang selalu aku lakukan dalam mengisi malam – malam sepiku. Malam ini langit terlihat begitu indah, namun tak seindah hatiku yang memendam sejuta kerinduan padanya. Kepada dia orang yang selalu membuat hariku bahagia. Dia yang membuatku memiliki motivasi dan dialah orang yang selau membuatku bangkit dari setiap keterpurukanku. Tanpaku sadari fikiranku melayang pada masa itu.
Malam itu malam dimana menjadi detik – detik terakhir penentuan dari seluruh perjuanganku selama 3 tahun di kampus biru itu. Saat itu baru saja akan kupejamkan mataku , namun tiba – tiba hp ku berdering, kulihat ternyata ada sebuah pesan singkat yang masuk ke ponselku.
From : Deshita
Kawan ada kabar ni dari KepSek kita klo  ktany angkatn kita bnyk yg gk lulus nd kebnykn ank cwe..:(
 
Setelah membaca pesan itu tanpa ragu akupun langsung memfowardnya ke nomor dia. Aku tak peduli meskipun pada saat itu waktu sudah menunjukan pukul 10 malam. Hatiku benar – benar resah dan gelisah. Di saat seperti itu dia hadir, dia pun meneleponku.
Hallo, assalamualaikum.” Sapanya dengan lembut. Akupun membalas salamnya.
Kepikiran sms yang tadi ya? Sudahlah  sayang gak usah di pikirin. Ibu yakin kok anak – anak ibu pasti lulus semua, sekarang kamu tidur ya ini sudah malam. Nanti tengah malam kita bangun dan bersama – sama solat tahajud ya nak?” Ujarnya panjang lebar. Akupun hanya terdiam.
Good night dear have a nice dream.”
Have a nice dream too mom.” Itulah kata- kata penutup percakapanku dengannya malam itu.
***
Sesaat  fikiranku melayang lagi pada suatu hari dimana hari itu adalah hari penentuan kelulusanku. Hari yang sangat kubenci karena hari itu yang membuat ku jauh dari dia dan sahabat – sahabatku. Masih lekat dalam ingatanku, pada saat itu aku yang begitu kecewa melihat hasil ujianku yang tidak memuaskan. Aku merasa menjadi orang yang begitu sial saat itu. Aku merasa bersalah pada keluargaku karena tidak bisa memberikan yang terbaik. Bahkan orang tuaku pun pulang terlebih dahulu lantaran kekecewaan mereka. Pada  saat itu aku merasa sendiri , aku merasa sangat down dan membenci diriku sendiri.  Di saat itulah dia datang.
Nita kamu kenapa?Kamu menangis sayang?”Tanyanya lembut seraya merangkulku.
Ah gak kok bu, nit gak apa – apa , td abis bercanda ama temen – temen keterusan, hehe.” Ujarku menutupi semuanya, aku tak mau dia tahu kesedihanku.
Nita gak usah bohong sama ibu!! Ada apa kamu?” Tanyanya lagi.
Nit gak apa – apa bu.” Elakku lagi.
“Udahlah kamu gak bisa boongin ibu, sekarang kamu ikut ibu ke rumah dan disana kamu bisa ceritakan semua masalahmu, ok?” Ujarnya.
Akupun hanya mengangguk dan mengikuti langkahnya menuju kendaraan roda dua yang biasa dipakainya. Kamipun berboncengan menuju rumahnya.
Sesampainya disana kuceritakan semua masalahku. Masih ku ingat jelas tatapan matanya yang memancarkan sejuta kasih. Lembut tangannya yang menyeka air mataku.
***
Ahhh....
Aku menghela nafas panjang..
Kini semuanya telah hilang, kini ku tak lagi merasakan hangatnya kasih sayang dia. Kini yang ku rasa hanyalah sebuah kehampaan dan kerinduan yang mendalam.
Tuhan..
Rasanya ku tak kuat lagi menahan semua kerinduan ini..
Kapankah aku bisa bertemu dengannya lagi?? Hmmm aku tak tau...
Perlahan – lahan aku bangkit dari tempat dudukku dan melangkah menuju pembaringanku. Tanpa sengaja mataku tertumbuk pada  sebuah bingkai berwarna biru laut. Di sana jelas terpampang foto ku bersamanya serta teman – teman satu kelasku dulu. Tangankupun bergerak perlahan mendekati bingkai itu dan mengambilnya. Mataku berkaca – kaca mengingat sebuah memori..
Saat itu...
Saat  terakhir kali aku berkumpul dengan dia dan tentunya dengan teman – teman sekelasku. Hari itu yang merupakan hari perpisahan untuk kami, seluruh siswa – siswi 9g. Di hari itu kami mengadakan acara perpisahan sekaligus syukuran kecil – kecilan atas kelulusan kami. Acara itu bertempat di salah satu rumah temanku.
Pagi  itu sebelum acara syukuran di mulai aku dan teman – teman berkumpul di sekolah. Pada saat aku  ingin menemuinya ke kantor guru ada salah seorang guru  yang memanggilku.
Neng sini.” Ujar guru tsb.
Iya bu, ada apa?” Jawabku dengan penuh kesopanan.
Kamu itu belum jadi alumni saja sudah sombong, tidak mengenal ibu apalagi nanti kalau sudah benar – benar keluar. Ingat neng kamu itu masih menjadi siswa smp ini, kamu itu belum mendapat ijazah.” Ujar guru tsb mengomeliku.
Maksud ibu apa?” Tanyaku heran, karena memang aku merasa tidak mempunyai salah pada guru tsb.
“Ya  pada saat kamu tes  wawancara di SMA  bertemu ibu diam saja, kakak kelas kamu, teman – teman kamu yang lain saja masih menyapa ibu, eh kamu yang baru keluar sudah sombong seperti itu. Lagian belum tentu kamu di terima di SMA  favorit itu.” Ucap guru itu.
Maaf bu, saya tidak bermaksud seperti itu, saya memang benar – benar tidak mengetahuinya. Maafkan saya bu. Lagian tidak mungkinlah saya sombong  pada guru – guru saya sendiri.” Ujarku membela diri , karena memang aku merasa tak melihatnya pada saat itu.
Sudah kamu tidak usah minta maaf. Ibu sih tidak apa – apa kamu perlakukan seperti itu. Ibu sih bukannya gila hormat, tapi cuma memberi tahu kamu.” Ujar dia dengan nada yang memang dari awal bicarapun sudah ketus.
Iya bu terima kasih, sekali lagi saya minta maaf.” Ujarku yang sudah mulai naik darah.
Setelah itu akupun menghampiri meja bu ati yang di kala itu penuh oleh gerombolan anak – anak yang ingin mendaftar ke SMK. Aku menunggu anak –anak itu pergi sambil meredam emosi, aku tak  mau dia melihatku sedang emosi.
Hey ada apa tadi kamu di panggil ibu Lina?” Tanyanya lembut.
Abis di omelin bu.” Jawabku enteng.
“ Ibu tau, maksud ibu ada masalah apa kamu? “ tanyanya lagi.
Akupun menceritakan kejadian tadi tanpa terlewat satupun sambil bicara berbisik – bisik.
Udah kamu minta maaf aja lagi.” Sarannya.
Kan Nita udah minta maaf berkali – kali bu.” Protesku.
Udah sana sekali lagi aja.” Perintahnya.
Akhirnya aku menuruti perintahnya dan segera menghampiri meja bu Lina untuk meminta maaf lagi. Namun respon yang aku dapat tetap sama. Setelah itu aku kembali lagi ke mejanya.
“ Udah bu, tapi tetep aja kayak gitu.” Ujarku mengadu.
Ya sudah yang penting kamu sudah minta maaf.” Ujarnya menenangkanku.
Setelah itu aku menyampaikan maksud kedatanganku untuk memberitahu  waktu acara itu akan di mulai. Tak lama kemudian aku pamit keluar.
***
Tanpa  terasa air mataku menetes mengingatnya. Mengingat semua kenangan bersamanya. Dia yang selalu ada di sampingku saat ku jatuh dan terluka. Dia yang selalu mendukung dan memberikan motivasi padaku. Aku memeluk foto itu erat – erat sambil berbaring.
Tak terasa waktu semakin berlalu dan jam dinding telah menunjukan pukul 00.00.  Aku masih belum bisa  juga  memejamkan mataku. Perlahan – lahan ku coba untuk tidur , namun mataku tidak bisa terpejam.
Hati dan jiwaku  terasa sangat lelah. Rasanya aku tak kuasa lagi memendam seluruh kerinduan ini. Rasanya aku ingin meneriakan pada dunia bahwa aku sangat merindukannya. Lambat laun mataku mampu terpejam dan aku telah terbuai  dalam indahnya mimpi bersamanya.  Hingga...
Nita ayo bangun!! Sudah siang. Apa kamu tidak sekolah?” Ibuku berteriak  membangunkanku.
Iya bu , nita sudah bangun.” Aku melihat  jam yang ada di dinding kamarku, mataku terbelalak melihat jam tersebut sudah meunjukan  pukul 6 kurang 15 menit. Ah aku telat.
Sial!! Hari ini sangat sial fikirku. Pagi ini aku terlambat dan di hukum. Buku tugasku lupa kubawa hingga aku di  hukum. Huh..!! Menyebalkan..!!
Saat aku berada di angkot hendak pulang kerumah, tiba – tiba hp ku berdering. Sebuah pesan singkat masuk.
From : 081312159328
Hai sayang apa kabar?? Sudah lama ibu tak menghubungimu. O ya, selamat Ulang tahun ya...
Ibu tunggu km di SMP sekarang,ok?
Love,
Mrs.Ati
 




                                           
Aku tersenyum melihat pesan singkat itu. Ya allah aku lupa hari ini adalah hari ulang tahunku. Ah.. Ternyata dia masih mengingatnya. Aku pun  langsung bergegas menuju ke SMP tempat ku bersekolah dulu  tanpa pulang terlebih dahulu ke rumah. Aku sangat ingin melihatnya. Akupun tak lupa membalas smsnya.
To : +6281312159328
Makasih ibu sayaang...:)
Ok nit kesana..
Love u too,,.
 





Sesampainya disana kulihat  SMP  sudah sepi. Aku masuk mencoba mencarinya, namun tak kutemukan dia.  Tak mungkin dia membohongiku. Aku masuk ke bekas kelasku dulu.kelas itu telah sepi .
Ah... Sial banget sih hari ini , aku ketipu! Sms itu palsu!! Menyebalkan..!! Fikirku.
Di tengah kekesalanku, kudengar sebuah suara yang tak asing lagi.
Sedang menunggu siapa? ”  suara itu terdengar begitu familiar. Yah itu suaranya. Aku mencari asal suara itu dan aku terkejut melihatnya datang bersama sahabat – sahabat kelasku berjalan menghampiriku sambil menyanyikan lagu selamat ulang tahun dan  sebuah kue.
Selamat ulang tahun, nak. Semoga kau tambah dewasa.” Ujarnya.
Makasih bu, makasih.” Ujarku sambil memeluknya.
Sore itupun aku merayakan ulang tahunku bersamanya dan sahabat – sahabatku di ruangan yang mempunyai banyak kenangan indah itu. Pulangnya dia mengantarku sampai rumah. Aku bahagia sekali.
Ah hari ini berubah menjadi hari terindah dalam hidupku. Aku bertemu dengan orang – orang  yang selalu aku rindukan. Terima kasih  ya allah kau telah memberikan secercah kebahagiaan di hari yang spesial untukku. Kini semua kerinduanku padanya telah terpenuhi dan dia telah kembali menemani     hari – hariku.
***
-selesai -

Created By : Nita
2010

Senin, 20 Agustus 2012

PENANTIAN

Penantian!!
Hal yang membuatku muak..
Hal yang paling ku benci
Tapi mengapa masih bisa ku jalani???
Entahlah ku tak tau
Aku tak pernah mengerti apa yang sebenarnya mampu membuatku menunggunya??
Menunggu hal yang tak mungkin bisa ku dapatkan
Aku tak mengerti apa yang ku rasakan selama ini??
perasaan yang justru membuatku melukai hati orang lain...
aku merasa bagaikan orang terbodoh di dunia
melakukan suatu hal yang percuma.
Menyia – nyiakan semua perhatian dan sayang yang orang kasih hanya untuk 1 kata
PENANTIAN!!!
Ingin ku akhiri semuanya ,
Memulai sesuatu hal yang baru
Mencoba membuka hati untuk orang lain
Namun itu terlalu sulit untukku..

BINTANG

Heningnya malam ini membuat ku teringat akan bintangku
Bintang yang selalu ada dalam hatiku
Bintang yang cahayanya begitu terang
Bintang yang selamanya tak akan pernah redup dalam hatiku
Namun ku tau kini ...
Bintangku tlah pergi menjauh
Menjauh dari tempatku berdiri
Menjauh bersama seluruh cahayanya
Hingga kini seberkas cahanyanya tak dapat ku lihat lagi
Yah bintangku tlah pergi
Pergi menyinari  sebuah permata yang indah
Bintang……
Aku tak akan memintamu untuk kembali
Aku tak akan mengejar mu lagi
Aku tak akan mengharapkanmu lagi
Karena ku tau permata itu terbaik untukmu ..